Pages - Menu

Senin, 29 Desember 2014

Brownies Pisang


Bismillah...

Beberapa waktu lalu saya membeli pisang untuk anak saya, karena dia suka sekali makan pisang, tapiiih mungkin karena sudah bosan jadinya pisangnya ga mau dimakan....saya browsing-browsing aja untuk mencari ide, eh ketemu blognya Mba Endang Just Try & Taste, di blognya ada resep brownies pisang yang di kukus, jadilah saya penasaran dan ingin mencoba resep ini.

Resep ini menggunakan loyang ukuran 20x20cm , karena saya tidak memiliki kukusan yang berdiameter sebesar itu yaa jadinya saya panggang aja browniesnya.....untuk tingkat kesulitan menurut saya cukup mudahlah bagi pemula seperti saya, apalagi tidak perlu menggunakan mikser dan tinggal cemplung-cemplung aja, Hasilnya wow enak banget deh, rasa pisang berbalut coklat yang legit-legit gimana gitu...langsung aja resep brownies ini jadi favorit saya, teksturnya ga sebantet brownies biasa aga berongga, mungkin karena penggunaan baking powder double acting ya...saya juga ga gitu ngerti hehe maklum deh namanya juga pemula ;p

Kalau menurut saya sih brownies ini ga begitu manis..pas lah, tapi lain lagi kalau keluarga saya yang bilang...masih terlalu manis, repot deh kalau sekeluarga ga hobby sama yang manis-manis, padahal saya juga ga terlalu suka manis looh, yah kalau mau tau rasanya seperti apa, cekidot ya resepnya dibawah ini.



Brownies Pisang


Bahan: 
- 150 gram dark cooking chocolate/coklat hitam masak
- 125 gram gula pasir 
- 3 sendok makan mentega/margarine suhu ruang
- 2 sendok teh vanilla extract atau 1/2 sendok teh vanili bubuk (jika menggunakan vanili bubuk, ayak bersama tepung terigu) 
- 300 gram pisang ambon/cavendish/raja , haluskan dengan garpu (saya menggunakan pisang ambon 2 1/2 buah)
- 2 butir telur ayam ukuran besar, kocok lepas
- 100 gram tepung terigu serba guna
- 1/2 sendok teh baking powder,  gunakan yang double acting.  
- 20 gram coklat bubuk (saya menggunakan merk windmollen)
- 1/2 sendok teh garam

Cara membuat:
Siapkan loyang ukuran 20 x 20 cm olesi dengan mentega dan alasi bagian dasarnya dengan kertas minyak. Sisihkan.

Siapkan mangkuk, masukkan tepung terigu, coklat bubuk, baking powder dan garam, aduk rata. Sisihkan.

Siapkan mangkuk tahan panas (kaca atau alumunium), letakkan mangkuk diatas panci berisi air mendidih. Masukkan coklat blok ke mangkuk, dan panaskan dengan api kecil menggunakan teknik double-boiler (tim) hingga coklat meleleh. Angkat dari api. 

Aduk coklat dengan spatula balon hingga smooth, tambahkan gula pasir, mentega/margarine, dan vanilla ekstrak, aduk hingga semua bahan larut dan menjadi halus. Jika terlalu kental panaskan sebentar di panci berisi air mendidih hingga menjadi agak lumer. 

Tuangkan coklat leleh ke dalam mangkuk yang agak besar, masukkan puree pisang ke dalamnya, aduk rata. Tambahkan telur kocok, pastikan coklat tidak panas saat menambahkan telur agar telur tidak matang. Aduk hingga adonan halus.

Masukkan tepung dalam tiga tahapan, aduk perlahan dengan spatula hingga rata. Tuangkan adonan ke dalam loyang, ratakan permukaannya. Masukkan ke dalam oven yang sudah dipanaskan sebelumnya sebesat 180 derajat celsius. Panggang kue selama 25 - 30 menit atau hingga brownies matang dan tidak lengket saat di tusuk dengan lidi. Keluarkan dari dalam oven, diamkan selama 10 menit, lalu keluarkan dari loyang dan dinginkan di cooling rack. Potong-potong sesuai selera...Bon Apetite!!! 



Senin, 22 Desember 2014

LatBar Macaroons with Pak Sahak


Bismillah,

Akhir November yang lalu saya iseng-iseng pengen ikutan latihan bareng, yaah pengen ngerasain serunya kaya apa dan pengeng punya temen baru juga....kebetulan banget waktu itu ada yang posting di facebook, lupa tapi dimananya latbarnya bertema macaroons sama Pak Sahak pula, ya sudahlah saya cari tau tempatnya itu dimana....ternyata di pondok kelapa Bekasi wakwaaw...tapi karena sudah bertekad mau ikutan latbar saya putuskan untuk mendaftar, murah pula biaya adminnya.

Beberapa hari sebelum hari H saya sudah sibuk googling cari petunjuk arah menuju kesana, karena saya mengendarai mobil sendiri, dan jauh-jauh hari saya sudah berpesan pada suami untuk menjaga anak saya yang masih batita ituh ketika saya latbar nantinya. Dengan bermodalkan GPS pada saat hari H saya PD banget menuju tempat latbar....ternyata eh ternyata ketika saya sampai di lokasi contact person yang saya hubungi HP-nya tidak aktif, alamat yang saya cari sudah di depan mata hanya saja blok dari rumahnya yang tidak ketemu, saya sempet bingung, dan saya coba lagi untuk menghubungi dia lagi, akhirnya tersambung juga....contact person acara tersebut meminta maaf kepada saya karena dia lupa memberi tahu bahwa ada perubahan tempat acara hadeeehhh...saya sudah makin bt aja, namun karena niat saya ingin belajar saya langsung menuju tempat yang disebutkan, untungnya ga pakai nyasar.

Sesampainya saya disana waktu sudah menunjukkan jam 10 lewat sedikit, tapi ko yaa...pesertanya hanya 3 orang dengan saya, saya tanya-tanya ternyata yang lain belum datang, yang parahnya lagi contact person yang mengadakan acara tersebut baru menjemput Pak Sahak (Esmosi saya pun semakin tersulut, namun saya tetap berusaha sabar..). Singkat cerita acara baru dimulai pukul 12 siang lewat hufff.... Walaupun awalnya kurang berkesan, tapi yah saya tetap mendapat ilmu tentang cara membuat macaroons dan tidak lupa tambah teman juga hehe...

Oia sepertinya panitia penyelenggara latbar ini masih pemula jadi wajar lah banyak kekurangan...resep pun saya catat sendiri looh, untuk pembuatan macaroons caranya aga sedikit rumit, jadi harus sering latihan agar hasilnya sempurna, bahan yang digunakan juga aga mahal, jadi pastikan ikuti step-stepnya agar tidak gagal,kalau saya sih aga-aga males kalau disuruh membuat macaroons ini, walaupun harga jualnya mahal tapi rasanya manis bingits (itu sih karena saya ga terlalu suka manis :p) berikut resep macaroons dan cara pembuatannya yaa...

Macaroons

Siapkan silpat/baking paper, kemudian loyang 30x40cm, taruh pola macaroons (sudah disediakan foto copinya pada saat saya latbar) diatas loyang dan kemudian tutup dengan silpat. Preheat oven 150 derajat celcius.

Bahan :

90 gr Almond bubuk, sangrai terlebih dahulu sebelum digunakan
75 gr Putih telur, yang sudah didiamkan 2 hari
125 gr Icing sugar merk Fiesta
4 gr Egg white powder, pengganti cream of tartar
40 gr gula pasir halus
Pewarna makanan sesuai selera (disarankan menggunakan American Color/Wilton supaya warnanya bagus)

Cara Membuat :


  • Campurkan almond bubuk dengan icing sugar, kemudian blender (menggunakan grinder) sebentar, setelah selesai lalu disaring menggunakan saringan yang aga kasar, sisihkan
  • Kocok putih telur dengan bubuk egg white, kemudian masukan gula halus sedikit demi sedikit, kocok sampai kaku (jika di tuang tidak tumpah), lalu teteskan pewarna.
  • Campurkan adonan putih telur tersebut dengan adonan almond, caranya adonan putih telur disiram-siram dengan campuran almond hingga merata, lalu aduk balik, setelah rata baru adonan putih telur tersebut boleh dipecah dengan cara ditekan sedikit (step ini sangat menentukan keberhasilan pembuatan macaroons)
  • Setelah semuanya tercampur rata taruh adonan sesuai cetakan di loyang, kemudian DIJEMUR 30 mnt (nah loh ko dijemur) hal ini di karenakan iklim di Indonesia lembab jadi adonan harus dikeringkan terlebih dahulu. Kalau cuaca mendung bisa ditaruh diruangan yang ber-AC kurang lebih 1 jam.
  • Setelah kering (sentuh adonan untuk merasakan teksturnya) masukan loyang ke dalam oven selama 20 mnt, jangan sampai kelamaan ya..nanti warnanya berubah mnjadi aga kecoklatan
Fresh from the oven

Untuk fillingnya menggunakan resep Swis Meringue Butter Cream

Bahan Filling :

- 200 gr gula pasir
- 4 buah putih telur
Campurkan dengan cara di tim (double boiler) aduk terus selama 5-10 mnt, sampai gula larut

- 125 gr mentega putih merk Australia
- 125 gr unsalted butter dingin

Setelah putih telur panas dan gula larut (biasanya mengaduk sudah mulai agak berat), angkat dan kocok dengan mixer sampai kaku dan mengkilat. Perhatikan panas bawah bowl. Jika msh panas bisa dibantu mendinginkan dengan ditaruh es dibawah bowl sebentar saja. Supaya pada saat mentega masuk ga mencair. Kalau sudah kaku dan mengkilat meringuenya bisa dimasukan mentega sedikit demi sedikit kocok sampai rata dan fluffy. Butter cream siap digunakan.

Note :

- Jika ingin menggunakan putih telur segar untuk membuat macaroons, caranya pisahkan putih telur dan timbang sesuai resep, kemudian campurkan dengan gula lalu di tim sambil terus diaduk sampai larut (suhu tidak boleh panas)
- Macaroons dapat disimpan di dalam freezer, caranya letakan dalam wadah tertutup, yang sudah dilapisi dengan tissu, gunanya agar ketika dingin macaroons tidak menjadi lembab
- Jika memanggang dengan oven listrik, gunakan api bawah, dan letakan loyang kosong sebagai alas agar panas tidak terkena langsung loyang yang berisi adonan macaroons

Rabu, 10 Desember 2014

Macaroni Schotel Edisi Late Post


Bismillah....

Belakangan ini saya tiba-tiba jadi ga sempet nulis blog lagi, ntah kenapa adaaa aja yang membuat saya ga sempet nyentuh blog, akhirnya saya keteteran sendiri ni banyak tulisan yang belum saya posting huff...

Untuk postingan kali ini seharusnya di bulan November, karena saya buatnya untuk memperingati hari pernikahan saya yang ke dua cuit..cuittt ,  saya belum pernah menyimpan resep macaroni ini takutnya resep ini hilang karena saya ngeprint dari hasil searching di mbah google, dan sekalian juga siih promosi siapa tauuu ada yang mau order hehehe...waktu itu sempet buat tester di kantor suami tapi karena satu dan lain hal baru laku 1 pcs...yang lainnya malah di makan sama suami, itu juga sempet nginep di kulkas kantornya hiks...(saya cuma buat tester 5 pcs siihh...)

Macaroni schotel ini merupakan hidangan yang paling sering saya buat, sudah beberapa kali saya mencobanya dan beberapa kali pula saya memodifikasi isian dari macaroni ini, menurut saya akan lebih terasa lebih enak jika bubuk pala yang diberikan aga banyak dan menggunakan daging giling instead of kornet.

Oia sejak saya ikut beberapa tantangan saya jadi sering latihan foto-foto hasil masakan saya, yaaah walaupun masih pakai kamera hp tapiii lumayan lah, ga jelek-jelek amat, mudah-mudahan tampilan blog saya bisa lebih cantik lagi yaa...



Macaroni Schotel

Resep ini menghasilkan 2 loyang 20 x 20 cm atau 20-25 cup (tergantung ukuran cupnya)

Bahan :
250 gr macaroni elbow, rebus 3/4 matang lalu angkat dan tiriskan
200 gr keju chedar, potong dadu (diparut juga boleh)
198 gr /1 kaleng kornet (saya ganti dengan daging giling)
100 gr daging sapi giling (saya ganti smoked beef)
Aduk rata :
600 ml susu cair full cream (saya pakai fresh cream 200 ml sisanya susu full cream)
5 butit telur, kocok lepas


Bumbu :
1 buah bawang bombay (ukurannya disesuaikan dengan jumlah daging), potong kecil-kecil
2 siung bawang putih, cincang halus
2 sdt kaldu bubuk rasa sapi (optional saya ga pakai)
Gula pasir secukupnya
Bubuk merica dan pala sesuai selera
Margarin untuk menumis

Topping :
1 sdm margarin (tapi lebih enak jika menggunakan mentega)
2 sdm tepung terigu
250 ml susu cair
100 gr keju parut, bisa menggunakan keju chedar atau mozarella (saya pakai Kraft Quick Melt)
Garam, merica secukupnya

Cara membuat :
1. Panaskan kukusan, lapisi tutupnya dengan serbet untuk mencegah air menetes ke dalam kukusan
2. Tumis bawang sampai wangi, masukan daging giling dan smoked beef. Lalu masukan bumbu, cicipi dulu yaa...
3. Masukan makaroni ke campuran susu dan telur, aduk rata. Lalu masukan tumisan daging, aduk rata kembali. Masukan keju, aduk rata, kemudian tuangkan ke wadah tahan panas atau alumunium foil, masukan ke dalam kukusan dan kukus selama 15 menit (jika menggunakan wadah yang lebih besar waktu kukus akan lebih lama)
4. Sementara mengukus, siapkan topping, lelehkan margarin, masukan terigu aduk cepat sampai rata. Kemudian tuang susu sedikit demi sedikit sambil diaduk cepat agar tidak menggumpal. Tambahkan garam dan merica.
5. Keluarkan makaroni dari kukusan, lalu tuangkan topping, dan taburi keju. Panggang dengan oven dengan suhu 150 derajat celcius hingga kecoklatan.

Setelah matang potong-potong sesuai selera, siap disantap deeh...enaknya pakai saus tomat dan sambal, sajikan ketika hangat lebih enak.